Untuk menyelesaikan masalah tidak bisa hanya memahami sebelah pihak. Tapi harus melihat keseluruhan inti permasalahan. Hal ini tidak hanya berlaku pada konteks ini saja. Tapi dalam kehidupan ini juga demikian.
Sebenarnya jenis kejahatan seperti di bawah ini terjadi berulang kali sejak ribuan tahun lalu dan dilakukan oleh orang (Lebih tepatnya oleh kelompok) yang sama.
Kita kemana aja, gak nyadar akan hal ini ? Begitu pula dari setiap rentetan peristiwa yang terjadi di Republik ini yang memiliki hubungan sebab akihat dengan isu internasional. Dari 12 bulan lebih yang telah lalu beberapa isu dunia yang menjadi obyek kita kali ini antara lain ;
1. Kelumpuhan Ekonomi
Dari terpilihnya JW sebagai Presiden ke-7 yang menyingkirkan saingannya PS yang katanya jika ia terpilih, maka campurtangan asing di negara ini akan berahir (Jelas ini yang tidak diinginkan oleh asing). Karena kelompok yang memiliki kepentingan itu selalu membuat buat suatu masalah di negara orang lain dengan Tujuan agar bisa ikut campur tangan dengan embel embel perdamaian dunia dan tentu saja penjualan senjata makin laris di daerah daerah konflik. Dan berkat bodohnya SDM masyarakat dan dibalut dengan sedikit ramuan propaganda, maka yang terjadi belakangan ini terlihat jelas perbedaanynya. mungkin itu sebabnya muncul pernyataan "Pemimpin Kecelakaan". Investasi meningkat dan angkatan kerja terpenuhi, tapi semua hasil alam diambil orang lain. Bagaimana jika kita sendiri yang mengolahnya. Katanya uang negara itu banyak bertumpuk tumpuk, (ya pantasan banyak yang dikorupsi). kita lihat saja endingnya nanti.
Dari terpilihnya JW sebagai Presiden ke-7 yang menyingkirkan saingannya PS yang katanya jika ia terpilih, maka campurtangan asing di negara ini akan berahir (Jelas ini yang tidak diinginkan oleh asing). Karena kelompok yang memiliki kepentingan itu selalu membuat buat suatu masalah di negara orang lain dengan Tujuan agar bisa ikut campur tangan dengan embel embel perdamaian dunia dan tentu saja penjualan senjata makin laris di daerah daerah konflik. Dan berkat bodohnya SDM masyarakat dan dibalut dengan sedikit ramuan propaganda, maka yang terjadi belakangan ini terlihat jelas perbedaanynya. mungkin itu sebabnya muncul pernyataan "Pemimpin Kecelakaan". Investasi meningkat dan angkatan kerja terpenuhi, tapi semua hasil alam diambil orang lain. Bagaimana jika kita sendiri yang mengolahnya. Katanya uang negara itu banyak bertumpuk tumpuk, (ya pantasan banyak yang dikorupsi). kita lihat saja endingnya nanti.
2. Kelumpuhan Ideologi
Munculnya gerakan Flat Earth Society yang mungkin saja benar, siapa yang tahu wong cuma si Na*a aja yang pernah ke angkasa. Lalu kenapa setelah munculnya isu flat earth ini na*a beserta koleganya beramai ramai membuat opini publik untuk mendukungnya dengan maraknya film-film tentang angkasa luar beberapa waktu yang lalu, mulai dari star wars, avenger, dan menjamurnya berita berita yang mengisahkan perjalanan tim angkasawan dan yang lainnya yang terkesan mengelak dari isu sebenarnya ?. Bagaimana jika si Na*a telah merencanakan sesuatu yang mereka gunakan untuk meraup keuntungan. Bukankah kita telah diperingatkan bahwa "akan datang suatu fitnah yang belum pernah terjadi yang sedahsyat itu semenjak manusia pertama kali di bumi". Lalu manakah diantara keduanya yang paling dahsyat fitnahnya ?
Munculnya gerakan Flat Earth Society yang mungkin saja benar, siapa yang tahu wong cuma si Na*a aja yang pernah ke angkasa. Lalu kenapa setelah munculnya isu flat earth ini na*a beserta koleganya beramai ramai membuat opini publik untuk mendukungnya dengan maraknya film-film tentang angkasa luar beberapa waktu yang lalu, mulai dari star wars, avenger, dan menjamurnya berita berita yang mengisahkan perjalanan tim angkasawan dan yang lainnya yang terkesan mengelak dari isu sebenarnya ?. Bagaimana jika si Na*a telah merencanakan sesuatu yang mereka gunakan untuk meraup keuntungan. Bukankah kita telah diperingatkan bahwa "akan datang suatu fitnah yang belum pernah terjadi yang sedahsyat itu semenjak manusia pertama kali di bumi". Lalu manakah diantara keduanya yang paling dahsyat fitnahnya ?
3. Kelumpuhan Gerakan Pemuda
Perebutan kekuasaan di puncak emas generasi muda yang melumpuhkan semangat bela negara di ajang olahraga internasional. Yang ternyata terdapat orang orang serakah berkepala manusia yang mengendalikan arus uang haram. Seharusnya mereka (org serakah berkepala manusia) memberikan kesempatan bagi para pemuda lainnya untuk berkarya demi bangsa. Eh mereka malah hanya membangun generasi pemuda dari keturunannya saja. Mereka tidak ingat bahwa mengumpulkan kekayaan agar tidak habis selama 7 keturunan, hanya akan membuat keturunan malas bekerja, oleh karena itu wariskanlah ilmu.
Perebutan kekuasaan di puncak emas generasi muda yang melumpuhkan semangat bela negara di ajang olahraga internasional. Yang ternyata terdapat orang orang serakah berkepala manusia yang mengendalikan arus uang haram. Seharusnya mereka (org serakah berkepala manusia) memberikan kesempatan bagi para pemuda lainnya untuk berkarya demi bangsa. Eh mereka malah hanya membangun generasi pemuda dari keturunannya saja. Mereka tidak ingat bahwa mengumpulkan kekayaan agar tidak habis selama 7 keturunan, hanya akan membuat keturunan malas bekerja, oleh karena itu wariskanlah ilmu.
4. Kelumpuhan Pemikiran
Sejak pertama kali digelar sidang JKW yang telah disangka telah membunuh temannya sendiri WMS melalui kopi. Semua masyarakat berkomentar entah itu di media masa dan sosial, berita, blog, maupun di forum forum diskusi mengungkapkan kemarahannya pada tersangka. Sampai saat tersangka memberikan kesaksian terakhir, masyarakat tadi seakan akan berbalik arah membela tersangka padahal tidak tahu apa apa mengenai peristiwa dibalik ekspresi wajah bungkus kopi itu. Permasalahannya, dimanakah konsistensi pemikiran sang komentator massal ?
Sejak pertama kali digelar sidang JKW yang telah disangka telah membunuh temannya sendiri WMS melalui kopi. Semua masyarakat berkomentar entah itu di media masa dan sosial, berita, blog, maupun di forum forum diskusi mengungkapkan kemarahannya pada tersangka. Sampai saat tersangka memberikan kesaksian terakhir, masyarakat tadi seakan akan berbalik arah membela tersangka padahal tidak tahu apa apa mengenai peristiwa dibalik ekspresi wajah bungkus kopi itu. Permasalahannya, dimanakah konsistensi pemikiran sang komentator massal ?
5. Kelumpuhan Iman
Lagi lagi berkat bodohnya SDM dan dibalut dengan sedikit ramuan propaganda, Pengeroyokan terhadap satu orang kafir yang sebenarnya bisa dihadapi oleh satu orang saja hampir saja melumpuhkan iman bangsa ini, bukannya jihad, tapi malah pembantaian yang mungkin saja timbul. Bukankah sudah jelas "apabila kamu sekalian dikuasai oleh pemimpin yang zalim pun. Maka taatlah !" Karena pemimpin zalim masih lebih baik daripada pemimpin kafir.
Lagi lagi berkat bodohnya SDM dan dibalut dengan sedikit ramuan propaganda, Pengeroyokan terhadap satu orang kafir yang sebenarnya bisa dihadapi oleh satu orang saja hampir saja melumpuhkan iman bangsa ini, bukannya jihad, tapi malah pembantaian yang mungkin saja timbul. Bukankah sudah jelas "apabila kamu sekalian dikuasai oleh pemimpin yang zalim pun. Maka taatlah !" Karena pemimpin zalim masih lebih baik daripada pemimpin kafir.
6. Terpilihnya pemimpin kafir selanjutnya di negeri barat seakan akan membuktikan bahwa Al Quran dan Islam itu benar benar sebuah kebenaran. "apabila sudah tiba saatnya ketika orang orang mukmin mengangangkat pemimpin pemimpin yang lalim dan mendustakan, maka alangkah dekatnya manusia dengan azab tuhannya"
Dari sini saja bisa kita dapatkan jawaban tentang siapa yang dapat melakukan semua propaganda sedahsyat itu ? dan apa alasan mereka melakukan itu ? Jawabanya : tentu saja Sang zionis internasional. Tujuannya adalah untuk menguasai dunia, yang secara tidak sadar mereka telah membangun "Sistem Dajjal" yang dijalankan dengan teknik "Pecah belah/adu domba" yang selama ini telah memanipulasi setiap otak dari seluruh umat manusia.
Jadi sebenarnya siapa yang salah ?
Ya,, saya (penulis) lah yang salah. Andaikan saya tidak terpedaya dan tidak terpengaruh oleh tipu muslihat dan propaganda pada saat itu, mungkin,,,
Mungkin saja mereka (zionis itu) akan menggunakan sejuta cara lainnya untuk menjalankan rencana jahatnya.
Ya,, saya (penulis) lah yang salah. Andaikan saya tidak terpedaya dan tidak terpengaruh oleh tipu muslihat dan propaganda pada saat itu, mungkin,,,
Mungkin saja mereka (zionis itu) akan menggunakan sejuta cara lainnya untuk menjalankan rencana jahatnya.
Hanya kilas balik. Bagaimana jika kita meneliti lebih jauh kebelakang lagi ?
Penulis munggunakan Hadits-hadits sahih yang maknanya dapat dipersamakan namun redaksi kalimatnya berbeda. Kalau ada yang beda itu kesalahan penulis.